Saturday, October 28, 2006

Satu Bocah Poso Tertembak

Kapolda Akan Usut Pelaku Penembakan Warga Sipil

Rabu, 25 Oktober 2006


POSO- Sampai sore kemarin jumlah korban akibat penembakan masih dirawat di RSUD Poso. Ironisnya, satu di antara dua korban luka itu adalah Galih Pamungkas Maksum (3 tahun), warga Kelurahan Gebangrejo Kecamatan Poso Kota. Sementara satu korban luka lainnya adalah Maslan (30), juga warga Kelurahan Gebangrejo.

Kedua korban menjadi sasaran tembak anggota Brimob BKO saat 300-an massa tengah mengantar Jenazah Saefudin alias Udin (22) untuk dimakamkan di pekuburan umum di Jalan Tarakan Kelurahan Gebangrejo.

Salah seorang saksi mata kepada Radar Sulteng menceritakan, bahwa peristiwa penembakan aparat Brimob terhadap dua warga sipil terjadi saat ratusan massa tengah mengantar jenazah Udin untuk dimakamkan, Senin (23/10). Dari rumah duka di Jl. Pulau Irian Jaya, massa mengusung mayat dengan berjalan kaki, dengan melewati beberapa ruas jalan. Di antaranya jalan Pulau Madura dan jalan Pulau Seram. Di Jalan Pulau Seram ini terdapat satu pos sekaligus markas Brimob BKO. Saat melintas di depan markas Brimob tersebut, massa berteriak memaki Brimob yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan terhadap Udin. Puluhan pasukan Brimob yang berada di pos terpancing, dan langsung membuang tembakan ke arah massa yang tengah mengantar jenazah ke pemakaman. Saat itulah Galih dan Maslan menjadi korban tembak. Galih mengalami luka tembak di dada tengah, sementara Maslan mengalami luka tembak di lengan kanan. Maslan masih beruntung, karena peluru yang masuk di lengan langsung tembus keluar dan tidak bersarang di tubuhnya.

Sementara itu Maksum (35) orang tua Galih kepada Radar Sulteng Senin (23/10) mengatakan tidak tahu persis kronologis tertembaknya putra bungsunya itu. Ia hanya menyebut, peristiwa naas itu terjadi saat Galih dan beberapa temannya sedang bermain di dalam rumah. Tiba-tiba, istrinya yang sedang sibuk bekerja mempersiapkan kebutuhan lebaran, berteriak histeris melihat anaknya sudah terkapar di lantai dengan bersimbah darah. Secepat kilat keluarganya membopong Galih dan melarikannya ke rumah sakit. Bukan hanya Maslan dan Galih yang menjadi sasaran tembak, namun mobil milik pamannya pun tertembus timah panas bersama rumahnya.

Hingga berita ini diturunkan tercatat ada lima korban akibat amuk aparat kepolisian. Yakni satu tewas (Saefudin alias Udin), dan empat lainnya luka-luka (Kiki, Tugiharjo, Maslan dan Galih).

Menyikapi kondisi Poso yang semakin memanas Kapolda Brigjen Pol Badrodin Haiti kepada sejumlah wartawan sesaat menggelar rapat tertutup di Mapolres Poso dirinya berjanji akan mengusut tuntas anggotanya yang berlaku brutal. "Saya akan datangkan tiem Propam dari Mabes Polri untuk mengusut aksi penembakan yang menyebabkan terjadinya korban jiwa dan luka masyarakat sipil," kata Badrodin.

Pada kesempatan itu Kapolda Sulteng ini juga menjelaskan, bahwa aksi polisi pada malam kemarin hanyalah sekedar untuk membela diri. Namun demikian, dirinya tidak akan menolerir anggotanya yang nantinya terbukti bersalah. (cr5)

No comments: